Makanya katanya Ibnu Abbas, Ibnu Abbas itu menyaksikan, orang Khawarij, pernah debat dengan, 60.000 orang Khawarij, itu hanya bisa menaubatkan orang 20.000.
Ketika era Sayyidina Umar.
Itu Ibnu Abbas membawa dalil ; ۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
qul yā ‘ibādiyallażīna asrafụ ‘alā anfusihim lā taqnaṭụ mir raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba jamī’ā, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm
Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Allah itu bisa mengampuni semua dosa.
Kalau Allah mensifati diri-nya bisa mengampuni semua dosa, kecuali syirik, kenapa anda memilah-milah dosa.
Kalau Allah berfirman mengampuni ya di ampuni, soal Allah tidak mengampuni urusannnya tuhan, tetapi sifatnya Allah tetap, “Sesungguhnya Allah SWT, mengampuni dosa-dosa semua umatnya yang bertaubat.
Yang 20.000 langsung tobat, astaghfirullah, kenapa kita dulu menjadi tuhan, ini dosa tidak bisa di ampuni.
Yang resmi di jelaskan Tuhan, yang tidak bisa di ampuni “sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa, karena mempersekutukannnya, (syirik)
Lainnnya itu berpeluang di maafkan, kenapa anda membuat pengecualian, Allah mengampuni semua dosa.
Kenapa anda membuat pengecualian, ini tidak bisa, itu tidak bisa, memangnya yang Tuhan kamu.